Hy guys, kali ini kita
akan membahas sedikit tentang keanekaragaman yang dimilki oleh Nusantara. Emank
sih, kayanya pembahasan kali ini sifat nya agak nasionalis. Yah, dari pada kita
membaca artikel tentang personil Boy-band yang sedang lumutan alias jamuran
alias menjamur di Indonesia, lebih baik
membaca artikel yang bisa menambah wawasan anda mengenai Nusantara. Masa kita
warga Nusantara kurang memahami Tanah Air sendiri.
Sulawesi adalah
jantung Nusantara yang mewakili kompleksitas geologi hasil tumbukan tiga
lempeng benua: Eurasia, Australia, dan Pasifik (keren kan, berarti Pulau
Sulawesi gabungan dari 3 daratan !). Pergerakan geologi itu menciptakan
Sulawesi sebagai rumah beragam satwa endemis yang tak ada padanannya di dunia.
Pada masa lalu, Pulau ini telah meginspirasi naturalis Alfred Russel Wallace
untuk meletakka dasar ilmu Biogeografi dan melahirkan konsep seleksi alam yang
mendasari Teori Evolusi (ilmuwan dunia aja melakukan penelitian di Sulawesi sob).
Babirusa (Babyrousa
babyrussa)
Kita mulai
penjelajahan Sulawesi dari Binatang endemis ini.
Mungkin kita sudah
sering mendengar hewan yang satu ini (mendengar namanya sih sering, tapi jarang
yang pernah melihat. Hehehe). Babirusa merupakan hewan endemis di Sulawesi. Sepintas,
wajah binatang itu mirip babi, tetapi tubuh dan kaki mereka seramping rusa.
Paduan ciri babi dengan rusa inilah yang membuat binatang ini disebut Babirusa
(Babyrousa babyrussa).
Babirusa (Babyrousa
babyrussa) telah lama menjadi perbincangan kontroversi, karena bentuk taringnya
yang megerikan. Sepasang taring tajam muncul dari moncong dan sepasang lainnya
keluar dari hidung lalu melengkung hingga mendekati mata. Bentuk tubuh dan kepala binatang ini aneh,
menyebabkan banyak orang mengira binatang ini hanya ada di dunia dongeng.
Populasi hingga
sekarang tidak diketahui dengan pasti. Namun, berdasarkan persebarannya yang
terbatas oleh IUCN Red List, satwa endemis ini di daftarkan dalam kategori
konservasi vulnerable (rentan) sejak 1986. Dan, oleh CITES binatang ini
di daftar dalam apendiks I yang berarti tidak boleh diburu dan diperdagangkan.
Anoa (Bubalus
depressicornis)
Seperti halnya
Babirusa, Anoa hanya dapat ditemui di Sulawesi. Sebagaimana Babirusa,
pengelompokan Anoa dalam dunia binatang juga mengundang debat di kalangan
ilmuwan. Binatang ini memiliki ciri tubuh seperti kerbau dan sapi. Spesies yang
merupakan binatang endemis Sulawesi itu berstatus E (endangered) atau
terancam punah menurut IUCN .
Maleo Senkawor
(Macrocephalon maleo)
Maleo Senkawor atau Maleo, yang dalam nama ilmiahnya Macrocephalon maleo adalah sejenis burung gosong berukuran sedang, dengan panjang sekitar 55cm, dan merupakan satu-satunya burung di dalam genus tunggal Macrocephalon. Yang unik dari maleo adalah, saat baru menetas anak burung maleo sudah bisa terbang. Ukuran telur burung maleo beratnya 240 gram hingga 270 gram per butirnya, ukuran rata-rata 11 cm, dan perbandingannya sekitar 5 hingga 8 kali lipat dari ukuran telur ayam. Namun saat ini mulai terancam punah karena habitat yang semakin sempit dan telur-telurnya yang diambil oleh manusia. Diperkirakan jumlahnya kurang dari 10.000 ekor saat ini.
Tidak semua tempat di Sulawesi bisa ditemukan maleo. Sejauh ini, ladang peneluran hanya ditemukan di daerah yang memliki sejarah geologi yang berhubungan dengan lempeng pasifik atau Australasia. Populasi hewan endemik Indonesia ini hanya ditemukan di hutan tropis dataran rendah pulau Sulawesi khususnya daerah Sulawesi Tengah, yakni di daerah Kabupaten Sigi (Desa Pakuli dan sekitarnya) dan Kabupaten Banggai. Populasi maleo di Sulawesi mengalami penurunan sebesar 90% semenjak tahun 1950-an. Berdasarkan pantauan di Tanjung Matop, Tolitoli, Sulawesi Tengah, jumlah populasi dari maleo terus berkurang dari tahun ke tahun karena dikonsumsi dan juga telur-telur yang terus diburu oleh warga.
Berbeda dengan anak unggas pada umumnya yang pada sayapnya masih berupa
bulu-bulu halus, kemampuan sayap pada anak maleo sudah seperti unggas
dewasa, sehingga ia bisa terbang, hal ini dikarenakan nutrisi yang
terkandung di dalam telur maleo lima kali lipat dari telur biasa, anak
maleo harus mencari makan sendiri dan menghindari hewan pemangsa,
seperti ular, kadal, kucing, babi hutan dan burung elang.
Sebenarnya masih
banyak banget informasi menarik tentang Pulau Sulawesi yang mau kita tulis,
tapi saking banyaknya adminnya jadi bingung, hehehe.
Sekian dari
Admin, semoga artikel kali ini dapat menambah wawasan (teriak AMIIIINNN).
Jangan bosen mampir ke
Blog ini ya guys :D
Sumber : Kompas